Pada zaman dahulu disekitaran permukiman penduduk sepanjang alur dan di pinggiran hutan, ditumbuhi bamu yang berukuran kecil yaitu tanaman sejenis perdu yang dalam bahasa keluwat dinamakan Buluh Didi. sementara tanaman Buluh Didi itu sendiri banyak menyimpan air disetiap ruasnya yang banyak dijumpai serta tumbuh subur diwilayah ini. sehingga banyak orang menamakan wilayah ini dengan Buluh Didi dikemudian hari berkembang menjadi sebuah nama Gampong Lawe Buluh Didi.
Buluh DIdi pada saat itu sangat familiar dimasyarakat dikarenakan batang buluh didi dapat digunakan oleh warga untuk membuat berbagai keperluan seperti pagar, dinding dan lantai rumah..selain itu batang buluh didi tersebut mengandung air yang dipercaya bisa mengobati orang kemaasukan atau kesurupan.
Pada tahun 1860 Gampong Lawe Buluh Didi sudah menjadi permukiman penduduk yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Ulebalang dan secara Administrasi masih tunduk pada kepemimpinan ASWED (Asisten Wedanan) yang terletak di Gampong Suaq Bakong Kecamatan Kluet Selatan.
Dari keterangan sejarah diatas bisa dimaknai Lawe Buluh Didi merupakan terdiri dari dua suku kata yaitu Lawe yang artinya Air dan Buluh Didi artinya bamu kecil yaitu bambu yang berukuran kecil. Gampong Lawe Buluh Didi termasuk dalam kemukiman Makmur Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan yang saat ini terdiri dari 3 Wilayah Dusun yaitu Dusun Alur Didi, Dusun Makmur dan Dusun Rahmad.